Senin, 03 Oktober 2011

Pesan Terahir burung



PESAN TERAHIR TAK SEMPAT TERUCAP
 
Ngilu mata memandang pagi yang memerah
Seakan turut menangisi suara desis peluru senapan tua,
Tetesan basah daun jati menjadi bukti kekejaman seorang pencuri kecil yang bermata juling
Tangisan dan teriakan tak mampu mengusik kerasnya hati dan kepuasan yang tak pernah terobati

Tidakkah kau ingat cerita Ababil menyelamatkan Makkah?
Tidakkah kau lihat kegagahan lambang negaramu?
Tidakkah kau rasakan manfaat tumbuhan di bumi?

Itu aku,
Mahluk illahi yang hanya minta perlindungan dari insan yang mengaku khalifah di bumi,
Itu aku,
Yang selalu dipaksa memenuhi nafsu yang tak berujung
Itu aku,
Yang selalu bertasbih berdo’a untuk dunia

Oleh : Joko Setiyono





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer