Minggu, 31 Juli 2011

TIPS PUASA

Tips Berpuasa yang Baik Ala Rasulullah

Ramadhan sebentar lagi datang, sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya? Ibarat tamu agung, setiap umat muslim harus menyambut bulan penuh berkah ini dengan penuh kesenangan. Puasa adalah agenda utama di bulan Ramadhan, karena itulah khasnya. Bagaimana tips puasa yang baik? Artikel berikut semoga bisa membantu memahami tips puasa ala Rasulullah saw
• Memantapkan Niat Nabi Muhammad saw. mengawali puasa dengan niat, sebab niat merupakan jiwa dari amalan. Setelah mengucapkan niat langkah berikutnya adalah memohon kepada ALLAH SWT agar niat tersebut di mantapkan. Berbeda dengan puasa sunnah semisal puasa Senin-Kamis yang niatnya boleh diniatkan pada pagi ketika hendak berpuasa. Maka puasa wajib di bulan Ramadhan ini niatnya dilakukan pada malam harinya untuk berpuasa esok hari.
“Barangsiapa yg tak berniat sebelum fajar untuk puasa maka tak ada puasa baginya”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Baihaqi)
“Barangsiapa yg tak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya”. (HR An-Nasa’I, Al-Baihqi, Ibnu Hazm)
• Melaksanakan Makan Sahur
Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah. (HR. Bukhari)
Semua sahur adalah barakah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun di antara kalian hanya meneguk air. Sesungguhnya ALLAH dan para malaikat-NYA bershalawat atas orang-orang yang melakukan sahur. (HR. Ahmad, dan al-Mundziri)
• Cepat Berbuka (Ifthar) Meskipun Dengan Seteguk Air
Orang-orang akan senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (HR Bukhari Muslim)
• Berbuka (Ifthar) Sebelum Sholat Maghrib
Tiga perkara yang merupakan akhlak para nabi: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat. (HR. Ath-Thabarani, hadist Mauquf)
• Buka Puasa Dengan Kurma dan Air
Adalah Rasulullah Saw berbuka dengan korma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air. (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi, Hakim, Ibn Sunni, Nasai, Daruquthni dan lainnya)
Baiknya berbuka dengan Kurmadengan bilangan ganjil: 1, 3 atau 5. Jika tidak apa saja yang ada. Namun Alhamdulilah Kurma sudah tersedia dimana saja.
• Banyaklah Berdoa Ketika Puasa & Berdoa Ketika Berbuka
Berdoa ketika berbuka puasa merupakan salah satu doa Mustajab, seperti banyak disebut dalam hadist-hadist. Antara lain: Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya, orang yang puasa ketika berbuka, Imam yang adil dan doanya orang yang didhalimi. (HR. Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ibnu Hibban)
Apalagi detik-detik menjelang berbuka, Insya ALLAH do’anya Mustajab. Jadi banyaklah berdoa ketika menjelang berbuka.
• Berbukalah Dengan Doa Yang Pernah Nabi Saw ajarkan
“Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah” [Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala Insya Allah. (HR. Abu Daud, Baihaqi, Hâkim, Ibn Sunni, Nasâ’i, Daruquthni dan lainnya)]
Disini kita tidak membicarakan doa-doa lain ketika berbuka, yang terpenting inilah doa yang pernah Nabi saw. ajarkan ketika berbuka puasa Ramadhan.
• Memberi Makan Orang yang Puasa
Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. (HR. Ahmad, Tirmidzi, bn Mâjah, Ibn Hibban dan dishahih kan oleh Imam Tirmidzi)
• Banyak Melakukan Ibadah di Malam Ramadhan (Sholat)
Barangsiapa melakukan sholat pada malam-malam Ramadhan dengan iman dan mengharapkan keridhoan-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhori dan Muslim)
• Banyak sedekah dan tadarus Al-Qur’an
Dari Ibnu Abbas, “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dan lebih besar kedermawanannya pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril biasanya menemuinya setiap malam Ramadhan, lalu tadarus Al-Qur’an (dengan beliau). Sungguh Rasulullah Saw ketika ditemui Jibril menjadi orang yang lebih murah hati dalam kebaikan sehingga lebih banyak memberi (seperti) tiupan angin.” (HR. Bukhori dan Muslim)
• Memperbanyak istighfar pada malam terakhir Ramadhan Rasulullah Saw bersabda,
“Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan pada seorang Nabi pun sebelumku. Pertama, bila datang setiap awal Ramadhan, ALLAH melihat mereka. Barangsiapa dilihat ALLAH, maka selamanya tidak akan disentuh adzab. Kedua, bau mulut mereka pada sore hari disisi ALLAH lebih harum dari aroma minyak kesturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampunan bagi setiap siang dan malam. Keempat, ALLAH menyuruh surga-Nya dengan firman-Nya : “Bersiap-siaplah dan hiasilah dirimu untuk hamba-hamba-KU. Kamu telah dekat saat beristirahat dari kelelahan hidup di dunia dan kembali ke tempat-KU dan rahmat-KU.” Kelima, bila telah tiba akhir Ramadhan, ALLAH mengampuni dosa-dosa mereka semua.” (HR. Ahmad, Baihaqi dan Al-Bazzar)
Sumber : http://www.mascipul.com/2011/07/tips-berpuasa-yang-baik-tips-puasa-ala-rasulullah-saw.html

PUASA RAMADHAN


A.   PENGERTIAN PUASA RAMADHAN
Puasa wajib ramadhan adalah puasa dengan hukum wajib 'ain yang harus dilakukan oleh setiap orang islam beriman di bulan ramadan yang telah dewasa (akil balig), waras, mampu, merdeka dan tidak dalam safar sesuai dengan perintah langsung dari Allah SWT dalam firmanNya di dalam Kita Suci Al-Qur'an.
Puasa merupakan ibadah wajib yang ada dalam rukun islam dengan menahan lapar dan haus serta hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar di timur hingga terbenam matahari di barat. Orang yang melanggar aturan puasa akan batal puasanya dan wajib mengganti puasanya dengan hari lain di luar romadon.
Firman Allah Mengenai Puasa Ramadhan :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" (Q.S. Al-Baqarah: 183)
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah: 184).
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.” (Q.S. Al-Baqarah: 185)
Fungsi / tujuan puasa selama satu bulan penuh di bulan suci ramadhan adalah sangat baik, yaitu untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Tuhan yang menciptakan kita Allah SWT. Di samping itu juga terdapat banyak sekali guna dan manfaat dari melaksanakan puasa ramadhan yaitu baik untuk jasmani maupun rohani
B.   KEUTAMAAN PUASA DI BULAN YANG SUCI
Berikut ini adalah beberapa Keutamaan Puasa Ramadhan :
1. Orang yang berpuasa ramadhan bisa masuk ke dalam surga ar-raiyan.
2. Puasa bisa menjadi penebus dosa.
3. Orang yang berpuasa akan mendapatkan kegembiraan.
4. Puasa adalah penangkal.
5. Mendapatkan ganjaran dari Allah tanpa hitungan.
6. Bau mulut orang yang melakukan puasa bagi Allah SWT wanginya lebih wangi dari bau kesturi.
7. Puasa dan Al-quran memberikan syafaat.
Puasa hanya wajib bagi orang islam yang beriman kepada Allah SWT. Jika anda tidak beriman, maka anda tidak wajib puasa. Selamat menunaikan ibadah Puasa bagi yang menjalankannya. Semoga pol puasanya dan jangan lupa niat puasa sebelum menjalankan ibadah puasanya :
C.   TUJUAN DAN MANFAAT PUASA


Tujuan ibadah puasa adalah untuk menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga ia siap mencari sesuatu yang menjadi puncak kebahagiaannya; menerima sesuatu yang menyucikannya, yang di dalamnya terdapat kehidupannya yang abadi, mematahkan permusuhan nafsu terhadap lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan orang-orang yang menderita kelaparan di antara orang-orang miskin; menyempitkan jalan setan pada diri hamba dengan menyempitkan jalan aliran makanan dan minuman; puasa adalah untuk Tuhan semesta alam, tidak seperti amalan-amalan yang lain, ia berarti meninggalkan segala yang dicintai karena kecintaannya kepada Allah Ta 'ala; ia merupakan rahasia antara hamba dengan Tuhannya, sebab para hamba mungkin bisa diketahui bahwa ia meninggalkan hai-hal yang membatalkan puasa secara nyata, tetapi keberadaan dia meninggalkan hal-hal tersebut karena Sembahannya, maka tak seorangpun manusiayang mengetahuinya, dan itulah hakikat puasa.  
Puasa memiliki beberapa manfaat, ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan, di antaranya:
  • Beberapa manfaat, puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama.
Firman Allah Ta 'ala :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. " (Al-Baqarah: 183)
Catatan Penting :
Dalam kesempatan ini, kami mengingatkan kepada para saudaraku kaum muslimin yang suka merokok. Sesungguhnya dengan cara berpuasa mereka bisa meninggalkan kebiasaan merokok yang mereka sendiri percaya tentang bahayanya terhadap jiwa, tubuh, agama dan masyarakat, karena rokok termasuk jenis keburukan yang diharamkan dengan nash Al-Qur'anul Karim. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih balk. Hendaknya mereka tidak berpuasa (menahan diri) dari sesuatu yang halal, kemudian berbuka dengan sesuatu yang haram, kami memohon ampun kepada Allah untuk kami dan untuk mereka.
  • Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.
Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan kerusakan.
  • Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.
  • Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.
  • Di antara manfaatnya juga adalah mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika berbagai nafsu syahwat itu dituruti maka bisa mengeraskan dan membutakan hati, selanjutnya menghalangi hati untuk berdzikir dan berfikir, sehingga membuatnya lengah. Berbeda halnya jika perut kosong dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak, kekerasan hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir dan berfikir.
  • Orang kaya menjadi tahu seberapa nikmat Allah atas dirinya. Allah mengaruniainya nikmat tak terhingga, pada saat yang sama banyak orang-orang miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa makanan, minuman dan tidak pula menikah. Dengan terhalangnya dia dari menikmati hal-hal tersebut pada saat-saat tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya. Keadaan itu akan mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali tak dapat menikmatinya. Ini akan mengharuskannya mensyukuri nikmat Allah atas dirinya berupa serba kecukupan, juga akan menjadikannya berbelas kasih kepada saudaranya yang memerlukan, dan mendorongnya untuk membantu mereka.
  • Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa ( Lihat kitab Larhaa'iful Ma'aarif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 163) sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)
Sumber :

Senin, 25 Juli 2011

MATA BINO

Apa Kontribusi Kelelawar Bagi Manusia?

Hewan malam kelelawar ternyata memiliki kontribusi besar dalam hidup manusia, mulai dalam urusan pangan hingga penanggulangan penyakit. Sayangnya, kontribusi itu belum disadari betul oleh sebagian besar manusia. Demikian terungkap dalam Konferensi Internasional Kelelawar Asia Tenggara ke-2 yang dimulai Senin (6/6) di Bogor, Jawa Barat.

Dalam hal pangan, kelelawar menyerbuki tanaman yang buahnya sering dikonsumsi manusia. Di Kebun Raya Bogor Saja, seperti dijelaskan oleh Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI Dr. Siti Nuramaliati Prijono, kelelawar menyerbuki 52 jenis tumbuhan. Penelitian juga berhasil mengidentifikasi ada 186 jenis tumbuhan tropis yang bisa dapat digunakan sebagai obat, makanan, serta penghasil kayu tergantung dari kelelawar. "Jika Anda makan pisang, itu pasti hasil kerja kelelawar," kata Prof. Dr. Ibnu Maryanto, ahli kelelawar yang sudah 20 tahun meneliti hewan malam tersebut.

Selain membantu penyerbukan, kelelawar berfungsi sebagai predator hama pertanian. "Salah satu pemakan hama utama padi," kata Siti.

Kelelawar juga bisa jadi alat kontrol biologi penyakit malaria. "Dalam sekali jalan, seekor kelelawar bisa memakan sekitar 6.000 nyamuk," kata Ibnu. "Saya yakin, kalau gunung kapur di daerah Bandung habis, malaria akan menyebar di Bandung." Gua-gua di karst merupakan salah satu habitat bagi kelelawar gua. Kelelawar juga didapati hidup di dalam lubang pohon.

Eksploitasi batu kapur dan hutan akan mengganggu kelelawar. ketika kelelawar sudah hilang dari suatu daerah, dampaknya akan terasa. "Malaria, langkanya buah-buahan di antaranya," kata Ibnu. Saat ini, diperkirakan Ibnu, dari 225 jenis kelelawar di Indonesia sekitar 5 persennya sudah hilang. Meskipun demikian, di Indonesia masih sering ditemukan spesies baru.

Departemen Pertambangan sudah mengeluarkan surat keputusan yang menyebutkan bahwa penambangan batu kapur dilarang di gua yang menjadi habitat kelelawar atau burung walet. "Tetapi di lapangan, bupati sering memberikan izin lebih kepada para penambang," jelas Ibnu yang sudah keliling Indonesia meneliti kelelawar. "Kami para peneliti sudah memberikan rekomendasi dengan menjelaskan peran kelelawar serta dampaknya kalau mereka hilang," tambahnya.

Sumber: NG Indonesia

TEMUAN LANGKA

Kodok Pelangi Borneo Ditemukan Kembali Setelah 87 Tahun

Ilmuwan yang menyisir pegunungan di Borneo menjumpai spesies kodok pelangi borneo yang sudah tidak pernah didapati sejak 87 tahun terakhir. Kali ini, mereka berhasil mengabadikannya dan foto itu menjadi foto kodok pelangi Borneo pertama di dunia. Sebelumnya, dokumentasi kodok itu hanya merupakan gambar ilustrasi

Conservation International, organisasi nirlaba yang fokus pada kelestarian lingkungan memasukkan kodok pelangi borneo (Ansonia latidisca) dalam daftar "Top 10 Most Wanted Lost Frogs." Lembaga ini juga sempat mengungkapkan kekhawatiran bahwa kodok tersebut mungkin sudah punah. Kodok itu terakhir kali terlihat oleh penjelajah Eropa pada tahun 1924.

Menurut Indraneil Das, profesor asal Sarawak Malaysia University yang memimpin ekspedisi, mereka melakukan pencarian sejak Agustus lalu namun tidak berhasil menemukan kodok tersebut. Setelah memfokuskan pencairan ke kawasan pegunungan Penrissen yang jarang dieksporasi selama seabad terakhir, akhirnya mereka menemukan tiga ekor A. latidisca tinggal yang hidup di tiga pohon yang berbeda. Kodok-kodok yang ditemukan terdiri dari  merupakan seekor kodok jantan, betina, dan seekor anak kodok.

“Sangat menyenangkan mengetahui bahwa alam bisa memberikan kejutan ketika kita sudah hampir menyerah, apalagi di saat krisis kepunahan terus meluas di planet kita,” kata Robon Moore, peneliti spesialis amfibi dari Conservation International saat mengumumkan temuan tersebut.

Meski berhasil menemukan, Das dan timnya menolak untuk mengungkapkan posisi pasti kodok itu demi menghindari penangkapan liar karena tingginya permintaan atas amfibi berwarna-warni tersebut. Namun demikian, para peneliti akan terus mencari tahu seputar populasi kodok ini di Penrissen. (Sumber: MSNBC)

Oleh Abiyu Pradipa  | 15-07-2011

MANUK-MANUK AN

Burung di Indonesia Paling Terancam Punah di Dunia


Rinciannya adalah 18 jenis berstatus ‘kritis’, 31 jenis ‘genting’, sementara 73 jenis tergolong ‘rentan’.  Indonesia memiliki 1.594 jenis dari 10.000 jenis burung di dunia,  Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai pemilik burung urutan ke-5 terbanyak di dunia.

“Selain perburuan dan perdagangan, penyebab utama terancam punahnya berbagai jenis burung di Indonesia adalah gangguan atau tekanan pada habitat. Kegiatan manusia merubah lingkungan alami (hutan) menjadi lahan pertanian, perkebunan, hingga pembangunan infrastruktur untuk kegiatan industri, merupakan serangkaian aktifitas yang menyebabkan berkurang bahkan hilangnya habitat burung,” demikian ungkap Ria Saryanthi, Manager Program Konservasi Burung Indonesia dalam siaran pers (11/1),  memperingati Hari Sejuta Pohon yang jatuh setiap 10 Januari setiap tahunnya.
Jenis-jenis merpati hutan (Columba sp.), uncal (Macropygia sp.), delimukan (Chalcopaps sp. dan Gallicolumba sp), pergam (Ducula sp.), dan walik (Ptilinopus sp.) merupakan keluarga merpati yang memiliki ketergantungan sangat tinggi dengan habitat hutan. Tak mengherankan jika dari 122 jenis yang terancam punah, 12 jenis di antaranya juga merupakan suku Collumbidae.
Menurut Saryanthi, meningkatnya tekanan terhadap hidupan liar dan ekosistem alami ini disebabkan bertambahnya jumlah penduduk serta kebijakan ekonomi dan pembangunan. Timbulnya tekanan terhadap habitat alami juga erat kaitannya dengan kemiskinan, pemanfaatan sumber daya dan lahan hutan, serta pengembangan pertanian. Faktor-faktor ini yang mendorong terjadinya kerusakan habitat, meningkatnya polusi, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan.
Laporan akhir Kajian Sumber Daya Hutan Global 2010 (FRA 2010) FAO juga menyebutkan bahwa keanekaragaman hayati hutan di dunia terancam oleh tingkat deforestasi dan degradasi hutan serta penurunan kawasan hutan primer global yang tinggi. Kajian dalam laporan akhir FRA 2010 yang diterbitkan pada awal pertemuan dua tahunan Komite Kehutanan FAO dan Pekan Hutan Dunia, di Roma (4 Oktober 2010) menemukan bahwa secara global, sekitar 13 juta hektar (ha) hutan dikonversi menjadi penggunaan lain (termasuk pertanian) atau hilang karena penyebab alami setiap tahun antara tahun 2000 dan 2010. Data ini turun dari sekitar 16 juta ha per tahun selama 1990-an.
Hutan primer, khususnya hutan tropis basah, termasuk beberapa ekosistem yang paling kaya dan beragam spesies di dunia. Hutan primer seluas 36 persen (1,4 juta ha) areal hutan dunia namun telah menurun lebih dari 40 juta ha - pada tingkat 0,4 persen per tahun - selama sepuluh tahun terakhir.
Menurut kajian FAO, ini tidak berarti bahwa hutan tersebut hilang, melainkan, dalam banyak kasus mereka dialihfungsikan karena intervensi tebang pilih manusia atau lainnya selama periode pembuatan laporan FAO ini. Badan PBB menekankan bahwa hutan di mana manusia telah mengintervensinya masih memiliki nilai-nilai keanekaragaman hayati penting, memberikan kontribusi yang penting terhadap perlindungan lingkungan, dan mempertahankan mata pencaharian, asalkan mereka dikelola dengan baik.
Amerika Selatan menyumbang proporsi kerugian kerusakan hutan primer terbesar, diikuti oleh Afrika dan Asia. Ancaman lain terhadap keanekaragaman hayati hutan meliputi manajemen hutan yang tidak lestari, perubahan iklim, kebakaran hutan, hama dan penyakit, bencana alam dan spesies invasif - yang semuanya menyebabkan kerusakan parah di beberapa negara.
Sementara itu studi yang diterbitkan dalam jurnal Science internasional menggunakan data 25.000 spesies dari The IUCN Red List of Threatened Species, untuk menyelidiki status vertebrata dunia (mamalia, burung, amfibi, reptil dan ikan) dan bagaimana status ini telah berubah dari waktu ke waktu. Hasil studi ini menunjukkan bahwa, rata-rata, 50 jenis mamalia, burung dan amfibi bergerak mendekati kepunahan setiap tahun karena dampak perluasan pertanian, penebangan, eksploitasi berlebihan dan spesies asing invasif (IUCN, 27 Oktober 2010).
Dalam kurun waktu terakhir ini, Asia Tenggara telah mengalami kerusakan paling dramatis, terutama didorong oleh adanya penanaman tanaman ekspor seperti kelapa sawit, operasi kayu komersial, konversi pertanian untuk sawah dan perburuan tidak berkelanjutan. Kawasan dari Amerika Tengah, kawasan tropis Andes Amerika Selatan, dan bahkan Australia, juga mengalami kerusakan yang sama, terutama akibat jamur chytrid mematikan pada amfibi.
Hasil studi ini menyebutkan persentase spesies vertebrata terancam berkisar antara 13 persen burung menjadi 41 persen burung amfibi. Meskipun studi ini difokuskan pada vertebrata, studi ini juga menyoroti tingkat ancaman di antara beberapa kelompok lain pada IUCN Red List, termasuk 14 persen dari lamun, 32 persen dari lobster air tawar dan 33 persen dari terumbu karang.
Upaya Pelestarian
Studi ini juga menunjukkan manfaat upaya konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keanekaragaman hayati akan menurun hampir 20 persen jika tindakan konservasi belum dilakukan.
Pada saat yang sama laporan FAO juga mengatakan bahwa kawasan hutan yang ditunjuk untuk konservasi keanekaragaman hayati telah meningkat lebih dari 95 juta ha sejak tahun 1990. Porsi terbesar (46 persen) ditetapkan antara 2000 dan 2005. Hari ini 12 persen dari hutan dunia (lebih dari 460 juta ha) yang diperuntukan terutama untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
Menurut Burung Indonesia yang aktif dalam pemantauan burung di Indonesia, prioritas konservasi perlu dilakukan untuk mencegah semakin tingginya tekanan terhadap habitat. Pendekatannya melalui pengelolaan kawasan konservasi oleh masyarakat dan kesepakatan pelestarian dengan pemilik lahan bisa dilakukan. Pendekatan ini memberikan kesempatan yang lebih fleksibel bagi pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Di sisi lain, pendekatan alternatif dapat memberikan kontribusi besar terhadap pengurangan angka kemiskinan di sekitar kawasan, yang sangat bergantung kepada sumber daya alam yang tersedia.
Sedangkan penguatan kapasitas masyarakat dapat dilakukan melalui pembentukan Kelompok Masyarakat Pelestari Hutan, yang merupakan gabungan dari beberapa desa di sekitar kawasan konservasi. Kelompok masyarakat bersama pemerintah dapat bersama-sama menyusun strategi pengelolaan berdasarkan kesepakatan antara para pemangku kepentingan. Berbekal penguatan kapasitas masyarakat, diharapkan kawasan prioritas dapat dikelola secara partisipatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar kawasan.
Alternatif pengelolaan lain dapat dilakukan dalam bentuk konsesi untuk restorasi ekosistem yang bertujuan mengembalikan kondisi biotik dan abiotik sehingga tercapai keseimbangan hayati. Melalui restorasi ekosistem, hutan yang sebagian telah rusak dapat diselamatkan dan dikembalikan sebagaimana kondisi aslinya. Restorasi ekosistem tidak hanya meningkatkan produktifitas hutan dan pelestarian keragaman hayati, tetapi juga peningkatan nilai ekonomi sumber daya hutan untuk kesejahteraan masyarakat.
Ani Purwati - 11 Jan 2011 (beritabumi.com)
Sumber:

Mikrobiologi

“PERANAN BAKTERI ASAM LAKTAT DARI DADIH SAPI SEBAGAI ANTIMUTAGENIK UNTUK MENURUNKAN RESIKO PENYAKIT KANKER”


DISUSUN OLEH:
JOKO SETIYONO (08640027)

PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan kesadaran manusia akan pentingnya hidup sehat maka terjadi pula peningkatan penelitian dan pemasaran produk produk makanan yang berpotensi untuk menjaga kesehatan tubuh. Produk makanan yang berkhasiat terapeutik lebih dikenal dengan istilah makanan fungsional. Salah satu makanan fungsional adalah makanan yang mengandung probiotik yaitu mikroba hidup yang bila dikonsumsi akan menimbulkan efek terapeutik pada tubuh dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan (Fueller 1989).
Makanan fungsional yang lain adalah makanan yang mengandung “prebiotik” yaitu komponen pangan (food ingredients) yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan dalam saluran pencernaan manusia namun komponen ini dapat menguntungkan tubuh dengan cara menstimulasi pertumbuhan atau aktivitas sejumlah bakteri misalnya BAL, Bifidobacterium, Enterococcus, Bacteroides dan Eubacterium di dalam usus besar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan tubuh (Gibson & Roberfroid 1995).

B. Rumusan Masalah
Apakah isolat kelompok BAL dari dadih sapi mampu menghasilkan kemampuan antimutagen untuk menurunkan resiko penyakit kanker?





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Dadih
Di Indonesia dikenal beberapa makanan tradisional, salah satu yang berpotensi sebagai sebagai makanan fungsional untuk mencegah kanker adalah “dadih”. Dadih adalah makanan traditional Minangkabau dan daerah sekitarnya di Sumatera Barat dan juga di Kampar, Propinsi Riau. Produk makanan ini diproduksi dengan cara memasukkan susu kerbau segar yang telah disaring ke dalam bambu (khususnya bambu buluh), ditutup dengan daun pisang lalu dibiarkan pada suhu kamar selama kurang lebih 1 sampai 2 hari sampai terbentuk gumpalan menyerupai pasta dan biasanya langsung dipasarkan dalam bambu (Surono & Hosono 1995).
Terbentuknya gumpalan atau pasta ini sebagai akibat penurunan pH oleh aktivitas proses fermentasi. Penuruan pH juga yang menyebabkan rasanya agak asam karena terbentuknya asam laktat sebagai produk utama hasil metabolisme bakteri asam laktat. Makanan ini biasanya dikonsumsi mentah (tanpa dimasak atau dipanaskan sehingga sel tetap hidup) dengan mencampurkan dadih dan ketan, parutan kelapa ditambah gula kelapa atau bisa juga dimakan dengan sambal lado dan di warung disajikan sebagai minuman penyegar dengan menambahkan es dan gula (Hosono et al, 1985; Nakazawa & Hosono 1992).
Dilihat dari komposisi kimia dan nilai gizi, dadih merupakan sumber protein yang tinggi yaitu sekitar 39,8% dimana proteinnya tergolong protein lengkap yang mengandung hampir semua jenis asam amino esensial guna keperluan pertumbuhan. Selain itu dadih mengandung kalsium dalam jumlah yang relatif tinggi dimana mineral ini sangat berperanan dalam pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi dan mencegah terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis) pada orang dewasa/usia lanjut. Juga beberapa jenis vitamin terutama vitamin B kompleks yang merupakan komponen susu sendiri dan vitamin B dan K yang terbentuk selama proses fermentasi (Surono & Hosono 1995).


B. Bakteri Asam Laktat (BAL)
Bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri yang mampu mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi asam laktat. Efek bakterisidal dari asam laktat berkaitan dengan penurunan pH lingkungan menjadi 3 sampai 4,5 sehingga pertumbuhan bakteri lain termasuk bakteri pembusuk akan terhambat (Fardoaz, 1992). Pada umunya mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6-8 (Buckle et al., 1987). Pemanfaatan BAL oleh manusia telah dilakukan sejak lama, yaitu untuk proses fermentasi makanan. BAL merupakan kelompok besar bakteri menguntungkan yang memiliki sifat relatif sama. Saat ini BAL digunakan untuk pengawetan dan memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan (Kuswanto dan Slamet, 1988). BAL mampu memproduksi asam laktat sebagai produik akhir perombakan karbohidrat, hidrogen peroksida, dan bakteriosin (Afrianto, dkk., 2006). Efektivitas BAL dalam menghambat bakteri pembusuk dipengaruhi oleh kepadatan BAL, strain BAL, dan komposisi media (Gaman dan Sherrington, 1992).
Sebagai makanan fermentasi tradisional, mikrobia utama yang terlibat selama proses fermentasi dadih adalah bakteri asam laktat. Hasil analisis mikrobiologis beberapa jenis BAL meliputi genus Lactobacillus, Streptococcus, Lactococcus (Hosono et al, 1989; Surono dan Nurani, 2001). Selain itu juga ditemukan bakteri yang tergolong non-bakteri asam laktat yaitu Micrococcus varians, Bacillus cereus dan Staphylococcus saprophyticus serta khamir yaitu Endomyces lactis (Hosono et al, 1989).
1. Karakteristik Bakteri Asam Laktat
Dalam mikrobiologi pangan, pengelompokan bakteri berdasarkan sifat pertumbuhannya pada makanan lebih penting daripada pengelompokan berdasarkan sifat-sifat lainnya. Dengan pengelompokan ini mudah diduga perubahan-perubahan yang akan terjadi pada makanan jika suatu bakteri yang termasuk dalam suatu kelompok tumbuh pada makanan (Daulay dan Rachman, 1992). Sifat yang terpenting dari bakteri asam laktat adalah kemampuannya untuk menfermentasi gula menjadi asam laktat. Sifat ini penting dalam pembuatan produk fermentasi seperti fermentasi sayur-sayuran (sauerkraut, pikel, dan sebagainya), fermentasi susu (keju, yoghurt, susu asam, dan sebagainya), dan fermentasi ikan (silase, bekasem, chaoteri, terasi, dan sebagainya). Karena produksi asam oleh bakteri asam laktat berjalan cepat, maka pertumbuhan mikroba lain yang tidak diinginkan dapat terhambat (Fardiaz, 1989 dan Rahayu et al.,1992).
2. Mutagen dan Kanker
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia terutama di negara-negara maju. Faktor penyebab penyakit meliputi perilaku seksual, infeksi, obat-obatan medis, food additive, merokok, radiasi, sinar UV dan diet. Diantara faktor penyebab ini ternyata diet merupakan faktor penyebab utama terjadinya kanker (Doll & Peto 1981). Hal ini didukung dengan hasil temuan berbagai jenis senyawasenyawa mutagen dan karsinogen yang diisolasi dari berbagai jenis bahan pangan terutama makanan berprotein tinggi yang diolah dengan suhu tinggi. Senyawa ini juga terbentuk dari reaksi pyrolisis asam-asam amino misalnya triptophan dan asam glutamat serta dari protein (Nagao et al, 1977). Senyawa-senyawa ini dikenal dengan nama heterocyclic amines atau HA. Jumlah HA dalam makanan yang dimasak di atas suhu 1500C diperkirakan berkisar 0,1-50 ppb (Felton et al, 1984).
Jenis makanan yang diolah dengan suhu tinggi sangat berpengaruh terhadap tingkat pembentukan mutagen; sebagai contoh pembentukan mutagen pada ikan 1000 kali lebih banyak dibanding dengan hamburger kalau dipanaskan pada suhu yang sama. Mekanisme pembentukan senyawa-senyawa mutagen sejauh ini belum dapat dijelaskan dengan pasti. Namun dari hasil penelitian ditemukan bahwa mutagen dapat terbentuk bila campuran yang banyak terdapat dalam otot misalnya glycin, glukosa dan kreatinin ipanaskan pada suhu 1280C (Negishi et al, 1984). Secara alamiah mutagen tertentu bisa juga terkandung dalam bahan pangan misalnya rempah-rempah dan minuman beralkohol. Telah bahwa 85% senyawa-senyawa karsinogen bersifat mutagenik (Nakazawa & Hosono 1992).
Berbagai komponen atau senyawa yang terdapat dalam makanan mempunyai efek antimutagenik terhadap mutagen. Mutagenisitas dari 1,4-dinitro-2-methyl-pyrole (DNMP) hilang dengan penambahan ekstrak berbagai jenis sayuran (Yen et al., 1992). Kada et al, 1984; 1985 dalam Nakazawa & Hosono (1992) melaporkan bahwa ekstrak burdock menurunkan mutagenisitas 4-nitro-1,2-diaminobenzene (4-NO2-1,2-DAB) dan 2-nitro-1,4-diaminobenzene (2-NO2-1,4- DAB). Ekstrak daun pohon kemang (Mangifera caesia Jack ex Wall) mampu menghilangkan secara total mutagnisitas yang dihasilkan oleh merica dan cabe. Komponen antimutagenik juga ditemukan pada bunga kamelia, strawberri, jamur shiitake, teh hijau dan daun maple (Kada 1981 dalam Nakazawa & Hosono 1992). Juga produk hasil reaksi kimia antara asam-asam amino dengan gula pereduksi yang dikenal dengan nama produk reaksi Maillard (Maillard reaction product) dilaporkan mampu menurunkan mutagenisitas berbagai jenis mutagen (Yen et al, 1992; Lee et al, 1994; Hosono et al, 1997). Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) serta antioksidan alamiah α-tokoferol mempunyai efek antimutagenik terhadap benzepyrene (Calle & Sullivan 1982 dalam Nakazawa & Hosono 1992).
3. Aktivitas Antimutagenik Bakteri Asam Laktat dari Dadih
Banyak hasil penelitian melaporkan antimutagenik produk-produk susu fermentasi. (Hosoda et al, 1992; Hosono et al, 1990a; Surono & Hosono 1995; Usman & Hosono 1998). Menurut Hosono et al, (1988) dan van Boekel et al, (1993) melaporkan bahwa antimutagenik dari susu fermentasi disebabkan oleh kandungan kasein yang terdapat dalam produk tersebut. Namun demikian persentase pengahambatan mutagenisitas kalsium sangat rendah dibanding dengan sel bakteri asam laktat (Usman & Hosono 1998).
BAL dalam dadih telah dilaporkan mempunyai efek antimutagenik terhadap berbagai jenis mutagen seperti N-nitrosodimethylamine (NDMA), N-nitroso-pyrrolidine (NPIP) dan N-nitroso-piperidine (NPIP); senyawa mutagen ini banyak dijumpai pada bahan pangan dan minuman (Hosono et al, 1990). Aktivitas antimutagenik tergantung pada jumlah sel BAL dan jenis mutagen. Dadih juga mempunyai antimutagenik terhadap mutagen yang muncul akibat pemanasan makanan pada suhu tinggi misalnya pada terasi (Surono & Hosono 1996) dan tauco (Usman & Hosono 2003) yang dipanaskan pada suhu lebih dari 1000C selama lebih dari 1 jam.





BAB III
PEMBAHASAN

Mekanisme antimutagenik dari BAL dadih dengan cara mengikat mutagen dan karsinogen di dalam saluran pencernaan terutama dalam usus halus dan kolon. Mekanisme antimutagenenik atau antitumor sangat tergantung pada genus dan spesies dari BAL. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa efek antitumor antitumor dari BAL juga disebabkan oleh penghambatan aktivitas enzim β-glucuronidase,azoreductase dan nitroreductase dan penghambatan pertumbuhan bakteri penghasil enzim-enzim yang mengkonversi senyawa-senyawa prokarsinogen menjadi karsinogen (Goldin et al, 1984 dan Mitchelland et al, 1976 dalam Nakazawa & Hosono 1992). Senyawa-senyawa polisakarida ekstarseluler yang diproduksi oleh BAL selama pertumbuhannya juga mempunyai efek antimutagenik dan antitumor (Salminen & von Wright 1993).



BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Dadih atau produk yang mengandung BAL dadih berpotensi untuk mencegah terjadinya kanker terutama kanker usus. Hal ini dimungkinkan karena BAL dadih mempunyai kemampuan untuk menurunkan dan menghambat terjadinya mutagenisitas yang ditimbulkan oleh berbagai jenis mutagen yang terdapat dalam makanan/diet manusia. Mekanisme dari efek antimutagenik berlangsung karena adanya ikatan antara mutagen atau karsinogen dengan peptidoglikan yang terdapat pada dinding sel BAL dadih. Mutagen dan karsinogen yang terikat oleh BAL dadih akan dikeluarkan melalui feses dan air kemih.


BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E., E. Liviawaty., dan I. Rostini. 2006. Pemanfaatan Limbah Sayuran untuk Memproduksi Biomasa Lactobacillus plantarum sebagai Bahan Edible Coating dalam Meningkatkan Masa Simpan Ikan Segar dan Olahan. Laporan Akhir. Unpad. 113 hlm.
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 365 hlm.
Daulay, D. dan A. Rachman. 1992. Teknologi Fermentasi Sayuran dan Buah-buahan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Doll, R. & Peto, R. 1981. The causes of cancer: quantitative estimate of avoidable risks of cancer in the United States today. J. Natl. Cancer Inst. 66:1195-1308.
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Feltons, J.S. et al. 1984. Isolation and characterization of new mutagens from fried ground beef. Carcinogenesis. Hal 5: 95-102.
Gaman, P.M., dan K.B. Sherrington. 1992. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Yogyakarta: UGM Press.
Hosoda, M., Hashimoto, H., Morita, H., Chiba, M. & Hosono, A. 1992. Antimutagenicity of milk cultured wit lactic acid bacteria against N-methyl-N’-nitro-N-nitroso-guanidine. J. Dairy Sci. 75: 976-981.
Hosono, A., Wardoyo, R. & Otani, H. 1990. Inhibitory effects of lactic acid bacteria from fermented milk on the mutagenecities of volatile nitrosamines. Agric. Biol. Chem. 54: 1639-1643.
Hosono, A. et al. 1985. A general review of traditional milk products in Indonesia. Tukar-Menukar 4: 11-17.
Hosono, A., Wardoyo, R. & Otani, H. 1989. Microbial flora in dadih, a traditional fermented milk in Indonesia. Lebensm.-Wiss. U. –Technol. 22: 20-24.
Kuswanto, K.R., dan Slamet Sudarmadji. 1988. Proses-proses Mikrobiologi Pangan. Yogyakarta: PAU Pangann dan Gizi Universitas Gadjah Mada.
Lee, I.E., Nguye, V.N., Hayase, F. & Kato, H. 1994. Desmutagenicity of melanoidins against various kinds of mutagens and activated mutagens. Biosci. Biotech. Biochem. 58:18-23.
Nakazawa, Y. & Hosono, A. 1992. Function of fermented milk: Challenges for the health sciencis. Elsevier Applied Science.
Nagao, M., Honda, M., Seino, Y., Yahagi, T., Kawachi, T. & Sugimura, T. 1977. Mutagenicities of protein pyrolisates. Cancer Lett. 2: 335-340.
Negishi, C., et al. 1984. Formation of 2-amino-3,7,8-trimethylimidazo (4,5-f) quinoxaline, a new mutagen, by heating a mixture of creatinine, glucose and glycine. Mutat. Res. 140: 55-59.
Rahayu, W.P., S. Ma'oen, Suliantari, dan S. Fardiaz. 1992. Teknologi Fermentasi Produk Perikanan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi , IPB.
Salminen, S. & von Wright, A. 1993. Lactic acid bacteria. New York: Marcel Dekker.
Sreekumar, O. & Hosono, A. 1998. The heterocyclic amine binding receptors of Lactobacillus gasseri cells. Mutat. Res. 421: 65-72.
Surono, I.S. & Hosono, A. 1995. Indigenous fermented foods in Indonesia. Japanese J. Dairy and Food Sci. 44: A91-A98.
Surono, I.S. & Hosono, A. 1996. Antimutagenicity of milk cultured with lactic acid bacteria from dadih against mutagenic terasi. Milchwissenschaft 51:493-497.
Surono, I.S. & Nurani, D. 2001. Exploration of indigenous dadih lactic bacteria for probiotic and starter cultures. Domestic Research Collaboration Grant-URGE-IBRD World Bank Project 2000-2001. Research Report. January 2001.
Usman & Hosono, A. 1998. Desmutagenicity of milk cultured with Lactobacillus acidophilus against mutagenic heated tauco. Food Chem. Toxicol. 36:805-810.
Usman, P. & Hosono, A. 2003. Bile and acid tolerance of lactic acid bacteria isolated from dadih and their antimutagenicity against mutagenic heated tauco. Asian-Australian J. Anim. Sci. (in communication).
Van Boekel, et al. 1993. Antimutagenic effects of casein and its digestion products. Food-Chem. Toxicol. 31: 731-737.
Yen, G.C., Tsai, L.C. & Lii, J.D. 1992. Antimutagenic effect of Maillard browning products obtained from amino acids and sugars. Food-Chem. Toxicol. 30
: 127-132.

BOLA


Copa America: Uruguay Sang Penguasa Amerika Selatan
3 - 0
Selesai
Juli 25, 2011 2:00 AM WIB
Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti — Capital Federal, Ciudad de Buenos Aires
Wasit:
Salvio Spinola Fagundes Filho‎



Sepasang gol Forlan yang menyusul torehan Suarez membuktikan kelas Uruguay masih di atas Paraguay.
Sepasang gol Diego Forlan yang menyusul torehan Luis Suarez membuktikan kelas Uruguay masih di atas Paraguay. Skor 3-0 pada laga final Copa America 2011, Senin (25/70 WIB, itu sekaligus menahbiskan La Celeste sebagai kampiun di Argentina.

Dengan tambahan trofi ini, Uruguay juga resmi menjadi negara tunggal sebagai pengoleksi terbanyak gelar juara turnamen terwahid Amerika Selatan itu dengan jumlah 15. Skuad Oscar Tabarez mengangkangi tabungan trofi tuan rumah, yang masih tertahan di angka 14.

Tingginya ambisi Uruguay untuk mengakhiri paceklik trofi CA sejak 1995 sekaligus mencatat rekor terlihat jelas sejak wasit Salvio Fagundes asal Brasil membuka pertandingan di Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti, Buenos Aires, ini.

Bermain lebih menekan, Uruguay langsung mengancam di menit-menit awal, tapi tendangan Suarez hanya mengenai sisi samping gawang.

Tak berapa lama, sebuah sepak pojok disambut tandukan keras kapten Diego Lugano. Gelandang Paraguay, Nestor Ortigoza, terlihat memblok bola dengan tangannya, tapi Fagundes tak menunjuk titik putih. Protes dari para punggawa Uruguay pun tak digubrisnya.

Keadilan seolah ditegakkan buat La Celeste di menit ke-12. Menerima umpan di sisi kanan kotak penalti, Suarez mengecoh pemain bertahan Paraguay sebelum melepas tendangan yang sedikit terdefleksi sehingga mengelabui kiper Justo Villar.

Tensi pertandingan kemudian memanas dengan emosi yang memuncak dari para pemain kedua kubu. Bahkan, hanya dalam 18 menit setelah gol Suarez, muncul kartu kuning untuk empat personel, tiga buat Uruguay dan selembar untuk kubu Paraguay
Jelang laga menginjak waktu setengah jam, Uruguay memperoleh kans untuk menggandakan keunggulan. Sayang, upaya Forlan setelah menerima sodoran Suarez masih bisa digagalkan Villar.
Tiga menit sebelum turun minum, Forlan akhirnya sukses mencatatkan nama di papan skor. Umpan Egidio Arevalo langsung dituntaskan dengan apik oleh striker Atletico Madrid itu lewat tendangan kencang kaki kiri. Ini adalah gol debutnya di CA 2011.
Memasuki babak kedua, Los Guaranies berusaha mencari gol untuk penipis skor, tapi kokohnya tembok Uruguay, yang memang lebih condong bertahan usai restart, membuat Nelson Valdez dkk. kesulitan.
Agresivitas Paraguay meninggalkan lubang menganga di wilyah pertahanan, dan Uruguay nyaris memanfaatkannya di menit ke-55 ketika Suarez berusaha mengirim bola ke Forlan di dekat titik penalti, beruntung Dario Veron sigap mengintervensi si kulit bundar.
Beberapa menit kemudian, Valdez harus rela melihat tendangannya dari luar kotak penalti Uruguay hanya menabrak mistar gawang Fernando Muslera.
Bomber Hercules itu kembali mendapat peluang tak lama berselang. Cristian Riveros mengirim umpan terukur dari sayap kanan, sayang, Valdez masih gagal menjaringkan bola dari jarak dekat.
Pada akhirnya, gol Forlan di menit terakhir waktu normal membunuh harapan anak-anak asuhan Gerardo Martino.
Penyelesaian menyambut umpan Suarez ini sekaligus mengangkat nama Forlan sejajar dengan Hector Scarone sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa La Celeste dengan 31 gol.



“KERAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN JENIS-JENIS "BURUNG DI PANTAI JEDING RESORT LABUHAN MERAK TAMAN NASIONAL BALURAN SITUBONDO JAWA TIMUR”
oleh : JOKO SETIYONO
BIOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA 
YOGYAKARTA

Foto oleh : Mas Untung (TESIA)


A. LATAR BELAKANG
Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai keanekaragaman hayati tertinggi di Asia tenggara, di tingkat dunia Indonesia menduduki peringkat dua setelah Brasil, bahkan ada mengatakan “world’s megabiodiversity nation” yang termasuk dalam kelompok “biodiversity hotspot nations”. Hal ini tidak lepas dari letak geografis Indonesia. Secara geografis Indonesia mempunyai beribu pulau yang berada di antara dua benua Asia dan Australia, serta dilalui garis khatulistiwa.
Dengan posisi ini, Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiki keanekaragaman hayati besar di dunia. Dengan luas wilayah 1,3 % dari luas muka bumi, sebagai Negara megabiodiversity, Indonesia memiliki keanekaragama hayati satwa sangat tinggi yang terdiri dari mamalia 515 spesies (12 % dari mamalia dunia), reptil 511 spesies (7,3 % dari spesies reptil di dunia), amphibi 270 spesies, binatang tak bertulang belakang 2827 spesies, 35 spesies primata, 1400 spesies ikan air tawar dan 121 spesies kupu-kupu (Status lingkungan hidup, 2008). Disamping itu, Indonesia merupakan salah satu kawasan penting bagi keanekargaman hayati burung, Indonesia memiliki 1598 spesies burung (17% dari burung di dunia). Dari 1598 ini tersebar di seluruh Indonesia, pulau Sumatra memiliki 628 spesies, pulau Jawa-Bali 507 spesies, pulau Lombok dan sekitarnya 426 spesies, Papua 671 spesies, Kalimantan 522 spesies dan Sulawesi 416 spesies (Yuda, 2011).
Burung merupakan komponen penting dalam siklus rantai makanan di sebuah kawasan. Burung berperan dalam membantu proses penyebaran biji-bijian, membantu proses penyerbukan pada bunga, dan sebagai indikator pencemaran lingkungan. Untuk kepentingan konservasi burung perlu adanya pendataan keragaman dan kemelimpahan burung di kawasan tertentu, terutama di Taman nasional baluran Jawa Timur
Taman Nasional sebagai kawasan konservasi adalah sebuah strategi pelestarian. Kelestarian ekosistem, habitat, floradansatwanya.Ada lima kelompok besar jenis satwa: mamalia, burung, reptil,serangga dan ikan,yang terdapat dalam sebuah taman nasional. Masing-masing kelompok perlu kita ketahui, ada berapa species dan dimana. Seperti apa peta penyebarannya.Tahap selanjutnya perlu diketahui kondisi populasi masing-masing species. Tahap terakhir bagaimana melestarikan, meningkatkan masing-masing populasi species tersebut.

BAB IV
JUDUL
“KERAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN JENIS-JENIS BURUNG DI PANTAI JEDING RESORT LABUHAN MERAK TAMAN NASIONAL BALURAN SITUBONDO JAWA TIMUR”

METODOLOGI
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: binokuler merk Bushnell 20x50 168 FT AT 1000 YDS Coatet optic, buku panduan lapangan MacKinnon burung-burung Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali. Buku panduan lapangan Taman Nasional Baluran, kamera pocket, alat tulis, alat pemikat burung dan Jam tangan.
Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Metode jelajah di Sepanjang Pantai Jeding Resort Labuhan Merak Taman Nasional Baluran.
Metode sensus burung yang dilakukan dengan menggunakan metode Tingkat Pertemuan (Encountered rates). Setiap jenis burung yang ditemukan dalam sebuah tabel. Setiap menemukan spesies dihitung jumlah individunya dan dicatat dalam tabel.
Identifikasi jenis burung menggunakan buku panduan lapangan burung-burung di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali (MacKinnon et all, 2010).

Metode Analisis Data
Keanekaragaman Jenis Burung
Untuk menghitung indeks keanekaragaman jenis burung digunakan indeks Shannon-Wiener sebagai berikut:
H^'=-∑_(i=1)^s▒〖(Pi ln⁡〖Pi)〗 〗
Keterangan:
Pi = ni/ N
ni = Jumlah individu suku ke-i
N = total umlah individu
s = total jumlah suku dalam sampel
Kategori angka indeks keanekaragaman jenis kedalam kelompok keanekaragaman besar, kecil atau sedang dapat dilakukan dengan mengacu pada standar berikut:
Tabel.1 Standar indeks keanekaragaman jenis
Nilai (H') Kategori keanekaragaman
0 < H' < 2,0302 2,0302 < H' < 6,907 H' > 6,907 Kecil/ Rendah
Sedang
Besar/ Tinggi

Kemelimpahan Jenis Burung
Kemelimpahan jenis burung dianalisis dengan Analisis Data Tingkat Pertemuan dimana tingkat pertemuan untuk setiap jenis sama dengan jumlah individu total yang tercatat oleh ketiga kelompok pengamatan dibagi dengan waktu pengamatan dan dikalikan sepuluh, untuk memberikan hasil dalam unit jumlah individu yang tercatat per sepuluh jam pengamatan (Bibby et all, 2000).





Skala urutan kelimpahan sederhana menurut Lowen et all (1996) dalam Bibby et all (2000) adalah sebagai berikut:
Tabel.2 Skala kemelimpahan sederhana
Kategori kelimpahan
(jumlah individu per 10jam pengamatan) Nilai kelimpahan Skala urutan


< 0,1 1 Jarang
0,1 - 2,0 2 tidak umum
2,1 - 10,0 3 Sering
10,1 - 40,0 4 Umum
40,0 < 5 melimpah



HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Keragaman dan kemelimpahan Jenis-jenis Burung Di Pantai Jeding Resort Labuhan Merak Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur
No. Jenis Jumlah individu oleh 3 pengamat Jumlah individu nilai kemelimpahan Kelas/ Kelimpahan Relatif
18/07/2011 19/07/2011 20/07/2011
1 ayam hutan hijau 4 8 6 18 22,5 Umum
2 cekakak sungai - 1 1 2 2,5 Sering
3 gelatik batu kelabu 4 6 5 15 18,75 Umum
4 dederuk jawa 12 8 14 34 42,5 Melimpah
5 walet linci 22 30 30 82 102,5 Melimpah
6 kirik-kirik senja 3 1 2 6 7,5 Sering
7 cipoh kacat 6 8 12 26 32,5 Umum
8 burung madu sriganti - 1 3 4 5 Sering
9 merbah cerucuk 4 2 5 11 13,75 Umum
10 layang-layang loreng 2 2 3 7 8,75 Sering
11 punai gading 3 5 2 10 12,5 Umum
12 punai siam 6 4 10 20 25 Umum
13 takur ungkut-ungkut 4 - 6 10 12,5 Umum
14 punai pengantin - - 4 4 5 Sering
15 pergam hijau - 4 4 8 10 sering
16 perenjak jawa - 1 3 4 5 sering
17 elang ular bido 1 1 1 3 3,75 sering
18 kipasan belang - 2 1 3 3,75 sering
19 cinenen jawa - 2 5 7 8,75 sering
20 cabai jawa - 2 3 5 6,25 sering
21 perenjak rawa 2 2 2 6 7,5 sering
22 kapasan sayap putih 6 11 8 25 31,25 umum
23 srigunting hitam - 3 2 5 6,25 sering
24 tekukur biasa 15 29 11 55 68,75 melimpah
25 caladi tilik 2 - 2 4 5 sering
26 perkutut jawa 4 2 5 11 13,75 umum
27 perenjak coklat - 1 2 3 3,75 sering
28 wili-wili besar - - 2 2 2,5 sering
29 elang brontok - - 1 1 1,25 tidak umum
30 kangkareng perut putih 2 - 6 8 10 sering
31 bentet kelabu 2 2 1 5 6,25 sering
32 gemak loreng 1 1 1 3 3,75 sering
33 elang laut perut putih - 1 2 3 3,75 sering
34 kuntul karang - 1 - 1 1,25 tidak umum
35 dara laut tengkuk hitam 6 - - 6 7,5 sering
36 cinenen pisang 2 4 2 8 10 sering
37 kapasan kemiri 6 2 - 8 10 sering
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan burung yang dijumpai di Pantai Jeding Resort Labuhan Merak Taman Nasional Baluran

Pembahasan
Hasil Pengamatan Keanekaragaman Burung Di Sepanjang Pantai Jeding Resort Labuhan Merak Taman Nasional Baluran Di Jumpai 37 Jenis Burung Dengan 23 Suku Yang Berbeda. 8 Jenis Dari Family Columbidae, 5 Dari Family Silviidae, 1 Dari Family Phasianidae, Alcedinidae, Paridae, Appodidae, Meropidae, Aegithinidae, Nectariniidae, Hirundinidae, Rhipiduridae, Dicaeidae, Dicruridae, Picidae, Burhinidae, Bucerotidae, Laniidae, Turnicidae, Ardeidae, Laridae, 2 Jenis dari Family Campepaghidae Dan Picnonotidae , Serta 3 Jenis dari Family Accipitridae.
Dari semua jenis burung yang teramati di sepanjang pantai jeding memiliki nilai dan kelas kemelimpahan yang berbeda, Pada tempat ini di dominasi oleh Family Columbidae yaitu 8 jenis dan burung jenis ini juga masuk kategori umum di temukan di tempat lain. Seperti : tekukur biasa (Streptopelia chinensis), dederuk jawa (Streptopelia bitorquata), perkutut jawa (Geopelia striata). Dan untuk jenis yang sulit atau tidak umum untuk di temui dari family Accipitridae, yaitu eang brontok (Nisaetus cirrhatus) dan family Ardeidae, yaitu kuntul karang (Egreta sacra)
Banyaknya keragaman jenis burung di pantai jeding dipengaruhi oleh habitat yang bervariasi, hampir semua komponen dari habitat burung dapat kita temukan di sepanjang pantai jeding, mulai dari hutan mangrove sebagai tempat tinggal bagi family Alcedinidae, semak belukar dan padang rumput tempat berlindung family Silviidae dari predator, serta adanya pohon- pohon besar seperti pohon gebang sebagai tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi family Bucerotidae, dan pohon krasak (Ficus sp) yang setiap waktu pengamatan selalu di penuhi oleh puluhan Spesies dari Family Columbidae dan Capitonidae. Selain itu di dalam hutan juga terdapat tiga lokasi kubangan air tawar yang memungkinkan bagi satwa khususnya burung untuk minum dan berburu makanan, pada lokasi ini dapat kita temui puluhan spesies dari Columbidae dan empat sampai enam ekor dari family Phasianidae, seperti Ayam hutan (Gallus varius). Hal ini diperkuat oleh keindahan pantai yang bersubstrat pasir dan batuan karang yang menjadi tempat bagi burung- burung pantai, seperti kuntul karang (Egreta sacra), dara laut tengkuk hitam (Sterna sumatrana) dan wili- wili besar (Esacus neglectus).
Perbedaan jenis-jenis burung dan keberagaman nilai kemelimpahan pada masing-masing pengamatan menurut Hernowo, et al.(1988), apabila kondisi habitatnya kurang baik dalam mendukung kehidupan burung seperti kurangnya sumber pakan atau faktor lain (luas area dan iklim) dapat mempengaruhi keberadaan jenis burung. Lack (1971), menyatakan bahwa jumlah jenis burung sangat bergantung pada karakteristik habitat, jumlah jenis burung juga dipengaruhi oleh tingkat penggunaan sumber daya yang ada. Lebih lanjut dikatakan bahwa semak belukar yang rapat merupakan tempat berlindung yang baik bagi burung bertubuh kecil terhadap serangan angin kencang, udara dingin dan serangan predator yang umumnya bertubuh lebih besar. Adanya perbedaan jumlah jenis burung pada masing-masing lokasi pengamatan ini diduga karena karakteristik habitat (komposisi tumbuhan) dan aktivitas masyarakat.
Pantai jeding merupakan tempat penting bagi satwa, khususnya burung. Hal ini dikarenakan pantai jeding memiliki habitat yang komplek bagi satwa khususnya burung, seperti hutan mangrove, savana, semak belukar, adanya kubangan air tawar serta pantai panjang yang bersubstrat pasir dan batuan karang. Namun adanya aktifitas warga dalam mencari ikan, menggembala (Ngangon) sapi yang hingga mencapai 1500 sapi dan mencari rumput di hutan membuat habitat alami dari satwa terfragmentasi dan membuat satwa enggan menempati habitat aslinya. Sehingga membuat aktifitas burung, khususnya burung pantai jarang terlihat di lokasi pengamatan.


















DAFTAR PUSTAKA

John MacKinnon. Phillips, K. and van Balen, B. 2000. Burung – Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan (termasuk Sabah, Serawak, dan Brunei Darussalam). Jakarta: Puslitbang- LIPI.

Peterson, R. T. 1971. The Birds. New York : Time Life Nature Library.

Purwantoro, A., Erlina Ambarwati dan Fitria Setyaningsih. 2005. Phylogenetic Of Orchids Based On Morphological Characters. Ilmu Pertanian. 12 (1) : 1 – 11.

Retnoningsih, A. 2008. http://shantybio.transdigit.com/?Biologi_Taksonomi: Taksonomi_ dalam_pengelolaansumber%26nbsp%3Bdaya%26nbsp%3Bgenetika%26nbsp%3Btumbuhan%26nbsp%3Bdi_Indonesia [5 September 2008].

Setyawan, A. D. 1999. Status Taksonomi Genus Alpinia Berdasarkan Sifat-Sifat Morfologi, Anatomi, dan Kandungan Minyak Atsiri. BioSMART 1(1) : 31-40.

Sujatnika. 1995. Melestarikan keragaman Hayati Indonesia Pendekatan Daerah Burung Endemik. Jakarta : PHPA/Birdlife International- IP.

Whitten, T, and R. E. Soeriatmadja, S, A. Afif. 1996. The Ecology of Java and Bali. Vol II. Singapore : Peripuls Edition (Hk) Ltd.

Zakaria, M., Rajpar, M. N., and Sajap, A. S. 2009. Spesies Diversity and Feeding Guilds of Birds in Paya IndahWetland Reserve, Peninsular Malaysia. Zoological Research 5 (3) : 86-100.


Entri Populer