Senin, 30 Januari 2012

Contoh abstrak


Abstract
Indonesia is one of the important place for migratory birds Purple-backed starling (Sturnus sturninus. One of them in the malioboro Yogyakarta which is where the rest of the population of Purple-backed starling (Sturnus sturninus). Purple-backed starling (Sturnus sturninus) can be recognized from, measuring a little small (6 cm), head and breast greyish, dark black backs, wings glistening-green with conspicuous white wing and flying styles typical Starlings. To find out the population of Purple-backed starling (Sturnus sturninus) performed by the method of data retrieval through census and assessments conducted ploting imaginer way out counting, counting birds that fly out location research. Data retrieval is performed early in the morning at 04.00 until 06.00 P.M. for three months (November-January).
Keywords: Yogyakarta, population, Chinese Starling.

Senin, 23 Januari 2012

Pantai PAGAK


Pesona  Pantai Pagak
Pagak merupakan salah satu pantai dikawasan Purworejo, pantai yang menjadi muara salah satu sungai purworejo ini menjadi salah satu tempat tujuan bagi para pengamat burung sekaligus pemburu, karena di sepanjang bibir pantai terdapat rawa yang membentang dan menyimpan ratusan satwa, termasuk burung. Bersama boyband yang digawangi Mufti rook-roko, Mang UN.com dan Siti Gandhoer serta Kurik ’08 perwakilan dari Tesia (Tim Ekspedisi Ornitologi Biolaska) meluncur ke TKP (pagak) walau salah satu personil Boy band (Avid dote) tidak bisa hadir dikarenakan Ngumbahi (bahasa endemik).


Indah pantai dengan ratusan buah contoman (nama local red), sejenis markisa hutan ini menjadi sasaran Biolaska dalam upaya berkontribusi di AWC (Asian Waterbird Census) dan JBW (Jogja Bird Walk) siang tadi (23 Januari 2012) bersama dengan Bionic dan KP3 UGM.
Sesampainya di TKP….Subhanallahhhh……kata yang pertama terucap karena riuh renyah suara Kareo padi bersahutan menyambut kedatangan tamu agung dari jogja. Bentang alam yang indah khas Rawa disuguhkan dengan berbagai kegiatan warga yang santun terasa. Belum lama setelah mengunyah sedikit bekal, oooooeeeeeee………..suara mang Un mengumandang setelah melihat rombongan Cikalang Crhistmas dan Cikalang kecil. Tak ketinggalan burung-burung pantai seperti kedidi putih, cerek jawa dkk ikut memeriahkan suasana.
 Serangga dan flora  juga ikut berpartisipasi dalam gelaran peragaan busana dengan mengutus belalang belang dan bunga teratai yang menambah sempurnanya suasana. Panas yang ada terbayar oleh wisata kuliner di rumah makan Siti Diniarsih setelah sebelumnya berpisah dengan rombongan mas imam, mbak alifi dan kawan2 lain. Ini surganya burung air, monggo sebelum WBWR diharap berlatih ke pagak min 2 kali….heheheeh

Tiada hal yang lebih menyenangkan selain menaklukan tantangan.

KURIK ‘08

Jumat, 20 Januari 2012

contoh cover miniriset


MINI RISET
Populasi Migrasi Burung Jalak Cina (Sturnus sturninus) Di Malioboro Yogyakarta   



Diajukan oleh :
Joko Setiyono
08640027

PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011

Jalak Cina (Sturnus sturninus).

BAB I
 Pendahuluan 
 A. Latar belakang
               Yogyakarta merupakan salah satu tempat penting untuk pengamatan burung (Bird Waching) baik burung local maupun burung migran. Ada beberapa lokasi, diantaranya : Pantai Terisik untuk pengamatan burung perancah, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) untuk pengamatan passeriformes, ekowisata Nglanggeran yang merupakan salah satu spot pengamatan raptor (burung pemangsa) dan juga di pusat perkotaan Yoyakarta, tepatnya di Malioboro yang terdapat beberapa burung lokal dan migran. Khusus untuk daerah perkotaan terdapat banyak populasi burung migran di antaranya Layang-Layang Asia (Hirundo rustica), Alap-Alap Kawah (Falco peregrinus), Punai Gading (Trerun vernans) dan Jalak Cina (Sturnus sturninus).
              Menurut Howes (2003), setiap akhir September sampai Desember, berlangsung musim migrasi burung dari belahan bumi utara meliputi wilayah utara daratan Asia, Eropa, dan Amerika. Saat itu berbagai macam rantai makanan terputus oleh hibernasi berbagai spesies mangsa dan iklim ekstrem, sehingga ribuan individu bermigrasi melintasi benua menuju wilayah yang bisa mencukupi kebutuhan makan dan aktivitas hariannya. Indonesia adalah lokasi yang cocok sebagai jalur migrasi dan lokasi istirahat (resting sites) saat burung bermigrasi. Di antara yang bermigrasi adalah Jalak cina (Sturnus sturninus).
             Jalak cina (Sturnus sturninus) bermigrasi dari tempat berbiaknya di Siberia dan Cina, bermigrasi pada musim dingin ke Asia Tenggara dan Sunda pada bulan November sampai Maret. Jalak cina (Sturnus sturninus) merupakan burung dari famili sturnidae. Burung ini dapat dikenali dari ukuranya agak kecil (18 cm), dengan punggung gelap, kepala dan dada abu-abu, sayap hitam-hijau berkilau dengan garis sayap putih mencolok. Berkembang biak di Himalaya dan Cina, melakukan migrasi pada musim dingin ke Asia Tenggara dan Sunda Besar, di Indonesia kususnya di Sumatera tercatat sampai ketinggian 1100 mdpl (Mackinnon, 1988).                    
               Di Yogyakarta ditemukan koloni Jalak Cina (Sturnus sturninus) yang cukup besar, beristirahat di pohon beringin (Ficus benjamina) didalam istana kepresidenan, bersama-sama dengan koloni burung migran lain, seperti Layang-Layang Asia (Hirundo rustica). Namun belum ada data yang menyebutkan jumlah individu maupun koloni dari populasi Jalak Cina (Sturnus sturninus). Catatan burung-burung migran seperti sikatan emas (Ficedula xanthopygia), Jalak Cina (Sturnus sturninus) di Yogyakarta tidak mendapatkan perhatian yang cukup signifikan dari para pengamat burung lokal. Padahal migrasi Jalak Cina (Sturnus sturninus) di Yogyakarta marupakan jumlah terbesar di Indonesia. Atas pemikiran tersebut penelitian ini perlu dilakukan.

 B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah:
1. Berapa Populasi Burung Migrasi Jalak Cina (Sturnus sturninus) di Malioboro Yogyakarta?
2. Berapa jumlah koloni dari populasi Jalak Cina (Sturnus sturninus) di Malioboro Yogyakarta?
3. Bagaimana perbandingan jarak keluar antar koloni?
4. Apa saja jenis pohon yang digunakan Burung Jalak Cina (Sturnus sturninus) untuk istirahat

 C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui populasi Burung Jalak Cina (Sturnus sturninus) di Malioboro Yogyakarta.
2. Mengetahui jumlah koloni dari populasi Jalak Cina (Sturnus sturninus) di Malioboro Yogyakarta.
3. Mengetahui perbandingan waktu keluar antar koloni
4. Mengetahui Jenis pohon apa saja yang digunakan Jalak Cina (Sturnus sturninus) untuk istirahat

D. Manfaat yang Diharapkan
 Manfaat dari hasil penelitian ini mencakup manfaat akademis dan manfaat praksis. Manfaat akademis untuk menambah khasanah keilmuan khususnya yang berkaitan dengan burung Jalak Cina (Sturnus sturninus). Wujud kongkrit dari hasil penelitian tersebut memberikan informasi terbaru kepada masyarakat umum tentang besarnya populasi dan jenis pohon apa saja yang dijadikan tempat untuk beristirahat Jalak Cina (Sturnus sturninus) di Malioboro Yogyakarta. Manfaat praksis ini didasarkan pada penyadaran terhadap warga setempat, pengunjung dan pemerintah agar sinergi, sehingga menjadi satu gerakan massif dalam menjaga kelestarian populasi Jalak Cina (Sturnus sturninus).

E. Batasan Operasional
a. Populasi Jalak Cina (Sturnus sturninus) yang dimaksud adalah semua jumlah individu yang tinggal di lokasi                   penelitian.
b. Jumlah koloni Jalak Cina (Sturnus sturninus) yang dimaksud adalah semua jumlah koloni yang terlihat saat Jalak Cina (Sturnus sturninus) keluar dari tempat istirahat.
c. Jarak waktu antar koloni yang dimaksut adalah jarak waktu yang digunakan koloni untuk keluar dari tempat istirahat setiat 15 menit
d. Lokasi istirahat Jalak Cina (Sturnus sturninus) adalah semua jenis pohon yang di jadikan tempat tinggal di lokasi penelitian.
e. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 15 november- maret

Entri Populer